The giant tree alias pohon raksasa
ternyata ga cuma bisa ditemui di negeri dongeng, karena ternyata di Temanggung
pun ada. Berlokasi di areal hutan Rasamala, pohon raksasa itu bernama pohon walitis
dan merupakan pohon terbesar di lereng Sumbing dan Sindoro.
Pohon walitis
ini memang luar biasa besar, dengan tinggi pohon mencapai 30 meter dan lingkar
batang 7,5 meter. Pohon ini bercabang dua, dengan kulit pohon yang berwarna
kecoklat-coklatan agak rapuh dan terkesan sangat tua umurnya. Dan pohon ini
ternyata merupakan satu-satunya pohon raksasa yang ada di areal tersebut. Areal
di sekitar pohon walitis ini masih sangat asri. Dari bukit ini kita bisa
memandang kota Temanggung dari ketinggian dengan hamparannya yang menghijau.
Menurut masyarakat setempat pohon Walitis dulunya
merupakan sewbuah tongkat yang ditancapkan oleh seorang syeh yang
bernama Ki Ageng Makukuhan. Dan tongkat tersebut menjadi tumbuh tinggi
dan besar.
Konon kata masyarakat setempat dulu pohon tersebut akan ditebang oleh
seorang petani untuk dijadikan kayu bakar. Namun pohon tersebut sulit
ditebang. Katanya ketika ditebang pohon tersebut mengeluarkan darah.
Waktu seorang akan menebang pohon ini, ketika di tinggal tengok sebentar
goresan hasil goresan golok dipohon sudah tak berbekas dan pohon utuh
seperti semula. Maka dari itu pohon Walitis sampai sekarang masih tumbuh
dan tidak ada yang berani menebang.
Pohon raksasa walitis di kawasan hutan Rasamala merupakan pohon terbesar
di lereng Sumbing dan Sindoro. Hutan ini terletak di Desa Jetis,
Kecamatan Selopampang, Tinggi pohon mencapai 30 meter, dengan lingkar
batang 7,5 meter. Untuk memeluk batangnya saja diperlukan enam orang
dewasa yang saling tautan sambil merentangkan kedua tangannya.
Di Kawasan ini juga tumbuh rumpun tumbuhan bernama Rasamala. Karena
itulah, kawasan tersebut dikenal sebagai hutan Rasamala. Keistimewaan
tanaman dan hutan ini adalah tidak mempan oleh api.
Ketika terjadi kebakaran hutan di sebagian kawasan lereng Sumbing dan
Sindoro beberapa waktu lalu, hutan Rasamala sama sekali tidak terjamah
api.
Untuk menjangkau rumpun pepohonan Rasamala yang luasnya mencapai 1,5
hektar, para wisatawan harus mendaki melalui jalan setapak. Jarak
pendakian ini sekitar 1,5 km dari pohon walitis.
Lokawisata walitis merupakan salah satu obyek wisata yang terletak di
kabupaten Temanggung, tepatnya di desa Jetis, kecamatan selopampang.
Untuk menuju lokawisata ini, dapat ditempuh dengan dua jalur, yaitu:
Jalur pertama: Untuk pengunjung yang berasal dari daerah magelang dan
sekitarnya, akan lebih dekat apabila melewati kecamatan Windusari dan
menuju desa Selopampang. Dari arah Selopampang, kita tinggal berjalan
sesuai arah arus jalan yang melewati beberapa desa dengan menikmati
panorama alam kaki gunung Sumbing yang akhirnya menuju desa Jetis.
Desa jetis merupakan desa tarakhir yang dilewati sebelum sampai ditempat
tujuan. Setelah desa Jetis, tidak terdapat desa lagi, hanya akan
menemui ladang-ladang para petani dan hutan pinus disepanjang jalan yang
membuat suasana perjalanan terasa indah.
Jalur kedua: untuk pengunjung yang berasal dari daerah barat kota
Temanggung dan sekitarnya akan lebih dekat apabila melalui kecamatan
Tembarak untuk menuju ke kecamatan Selopampang untuk menuju Walitis.
Dengan letak tempat wisata yang jauh dari perkotaan, menjadikan
lokawisata ini terasa lebih sejuk tanpa polusi. Dengan kondisi jalan
yang terdiri dari tataan batu kecil yang ditata rapi “KRICAAN”,
menjadikan perjalanan tersebut lebih seru dan penuh tantangan. Dalam
perjalanan, kita akan sering berpapasan dengan warga sekitar yang ramah.
Untuk menikmati objek wisata ini, tidak dipungut biaya sepeserpun, alias
gratis, sehingga dapat dinikmati oleh semua kalangan masyarakat. Hanya
satu yang menjadi syarat untuk menikmati lokawisata ini yaitu tidak
merusak kelestarian dan keindahan objek wisata tersebut.
PETA WALITIS THE GIANT TREE
ALBUM WALITIS THE GIANT TREE
No comments:
Tuliskan Opini Anda
Berikan komentar yang baik. bila ingin mengkritik, boleh asal bersifat membangun dan memperbaiki.
Komentar SPAM akan di banned...
Terima kasih